February 27, 2011
February 10, 2011
Sahabat, Siapa Dia?
Helo bloca :D
Sebelum kita ngobrol lebih lanjut, kita bahas dulu yuk, definisi dari sahabat? Apakan orang-orang yang disekitar kita layak disebut sebagai sahabat? Apakah kalau ada orang yang sekedar bisa membuat kita enjoy, asyik, terhibur atau menyinggungkan senyum, layak disebut sahabat?
Menurut Drs. Hanifullah Syukri, H.Mun yang juga pakar linguistic di Fakultas Sastra UNS, secara semantic sahabat itu nggak sama dengan teman. Sahabat itu lebih dekat dengan kita daripada sekedar teman. Nah, kalau menurut Desi Mutia Ali, Psi., M.Psi, sahabat diawali dari pertemanan. Trus ketika ditemukan beberapa kecocokan dan kenyamanan mulailah dua atau lebih orang itu memproklamirkan diri sebagai sahabat. Jadi hubungannya resipok atau saling berbalas dan sama-sama tahu kalo Andini sahabatnya Rizqi, misalnya.
Kata psikolog alumni Undip yang ngelanjutin S2 di UI ini, hubungan interaksi antara sahabat itu sifatnya langgeng atau terus-menerus dan intensif. Bisa jadi si Andini waktu SD sahabat sama Rizqi, tapi kemudian mereka berpisah di SMA karena si Andini harus pindah ke kota lain. Ketika 10 tahun kemudian mereka bertemu mereka akan tetap memproklamirkan diri sebagai sahabat…gitu lohh..:o
Jadi, syarat menjadi sahabat emang nggak semudah seperti kalau sekedar berteman. Kalau kita ngeklik situs Wikipedia, persahabatan dimaknai dengan suatu hubungan antar sesame yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, dan afeksi. Jadi, persahabatan itu emang diawali dari pengetahuan atau pengenalan antar sesame. Pepatah mengatakan, nggak kenal maka nggak sayang. Nah, dari rasa kenal itu, kemudian muncul perasaan saling menghargai, yang akhirnya melahirkan afeksi, atau perasaan kasih sayang :D
Seorang sahabatakan menyambut kehadiran sesamanya, menunjukkan kesetiaan satu sama lain, dan seringkali mencapai taraf altruism. Apa sih, altruism itu? Dalam KBBI, altruism dimaknai sebagai sifat lebih mengutamakan kepentinganorang lain, atau naluri berupa dorongan untuk berbuat jasa kepada manusia lain, dalam hal ini berarti sahabat kita itu.
Oh iya, satu yang perlu dipahami, bahwa karena sifat persahabatan itu resiprok, maka akan sering dijumpai perilaku yang berbalasan (take and give, saling member dan saling menerima), yang biasanya reflektif (bersifat reflex, nggak pake mikir).
Jadi, definisi sahabat semacam itu pas banget dengan apa yang diungkapkannoleh Robi’ah al-Adawiyah. Menurut penulis speasialis remaja buku terbarunya ‘Pacaran, Ih Nggak Banget’ itu berpendapat bahwa “Sahabat adalah orang yang segera kita ingat saat duka menerpa.” Disebabkan karena, “Sahabat itu mengenal kita apa adanya. Perlahan namun pasti, sehingga hati dan pikirnya memahami kita, meskipun mungkin tak sekata. Membiarkan perbedaan menjadi harmoni, meski tetap mendukung dan mengkritik. Ajaib, sebab kritiknyantetap menjadikan kita kembali padanya. Dan, dukungannya akan menjadikan kita semakin bermakna.”
Itulah mengapa Ustadzah Hidayatul Muniroh, tokoh sebuah LSM remaja di Ponorogo mengatakan, “Khairul ashhabi man yadullaka ilal khairi.” Sahabat yang baik itu yang mau membawa kita kepada kebenaran. Menunjukkan kita kalu kita melakukan kesalahan.
Menurut gue, sahabat itu adalah “seseorang yang menghibur kita saat kita duka, menguatkan saat kita lemah, mengingatkan saat kita khilaf, menyalakan pelita saat gelap.” Hehehe :D
Sebelum kita ngobrol lebih lanjut, kita bahas dulu yuk, definisi dari sahabat? Apakan orang-orang yang disekitar kita layak disebut sebagai sahabat? Apakah kalau ada orang yang sekedar bisa membuat kita enjoy, asyik, terhibur atau menyinggungkan senyum, layak disebut sahabat?
Menurut Drs. Hanifullah Syukri, H.Mun yang juga pakar linguistic di Fakultas Sastra UNS, secara semantic sahabat itu nggak sama dengan teman. Sahabat itu lebih dekat dengan kita daripada sekedar teman. Nah, kalau menurut Desi Mutia Ali, Psi., M.Psi, sahabat diawali dari pertemanan. Trus ketika ditemukan beberapa kecocokan dan kenyamanan mulailah dua atau lebih orang itu memproklamirkan diri sebagai sahabat. Jadi hubungannya resipok atau saling berbalas dan sama-sama tahu kalo Andini sahabatnya Rizqi, misalnya.
Kata psikolog alumni Undip yang ngelanjutin S2 di UI ini, hubungan interaksi antara sahabat itu sifatnya langgeng atau terus-menerus dan intensif. Bisa jadi si Andini waktu SD sahabat sama Rizqi, tapi kemudian mereka berpisah di SMA karena si Andini harus pindah ke kota lain. Ketika 10 tahun kemudian mereka bertemu mereka akan tetap memproklamirkan diri sebagai sahabat…gitu lohh..:o
Jadi, syarat menjadi sahabat emang nggak semudah seperti kalau sekedar berteman. Kalau kita ngeklik situs Wikipedia, persahabatan dimaknai dengan suatu hubungan antar sesame yang melibatkan pengetahuan, penghargaan, dan afeksi. Jadi, persahabatan itu emang diawali dari pengetahuan atau pengenalan antar sesame. Pepatah mengatakan, nggak kenal maka nggak sayang. Nah, dari rasa kenal itu, kemudian muncul perasaan saling menghargai, yang akhirnya melahirkan afeksi, atau perasaan kasih sayang :D
Seorang sahabatakan menyambut kehadiran sesamanya, menunjukkan kesetiaan satu sama lain, dan seringkali mencapai taraf altruism. Apa sih, altruism itu? Dalam KBBI, altruism dimaknai sebagai sifat lebih mengutamakan kepentinganorang lain, atau naluri berupa dorongan untuk berbuat jasa kepada manusia lain, dalam hal ini berarti sahabat kita itu.
Oh iya, satu yang perlu dipahami, bahwa karena sifat persahabatan itu resiprok, maka akan sering dijumpai perilaku yang berbalasan (take and give, saling member dan saling menerima), yang biasanya reflektif (bersifat reflex, nggak pake mikir).
Jadi, definisi sahabat semacam itu pas banget dengan apa yang diungkapkannoleh Robi’ah al-Adawiyah. Menurut penulis speasialis remaja buku terbarunya ‘Pacaran, Ih Nggak Banget’ itu berpendapat bahwa “Sahabat adalah orang yang segera kita ingat saat duka menerpa.” Disebabkan karena, “Sahabat itu mengenal kita apa adanya. Perlahan namun pasti, sehingga hati dan pikirnya memahami kita, meskipun mungkin tak sekata. Membiarkan perbedaan menjadi harmoni, meski tetap mendukung dan mengkritik. Ajaib, sebab kritiknyantetap menjadikan kita kembali padanya. Dan, dukungannya akan menjadikan kita semakin bermakna.”
Itulah mengapa Ustadzah Hidayatul Muniroh, tokoh sebuah LSM remaja di Ponorogo mengatakan, “Khairul ashhabi man yadullaka ilal khairi.” Sahabat yang baik itu yang mau membawa kita kepada kebenaran. Menunjukkan kita kalu kita melakukan kesalahan.
Menurut gue, sahabat itu adalah “seseorang yang menghibur kita saat kita duka, menguatkan saat kita lemah, mengingatkan saat kita khilaf, menyalakan pelita saat gelap.” Hehehe :D
February 5, 2011
Bukan AnYTa
AnYTa ? Mungkin lo semua pada nanya AnYTa itu apa, yakan? Haha :D pasti deh yaa, lo mikir AnYTa itu nama gue hehe ya emang bener sih tapi kalo nama gue kan Anita bukan AnYTa :D uhm…
Oke sekarang gue akan ngebahas AnYTa! AnYTa itu adalah Anugerah Yang Terindah. Kalo ngomongin Anugerah Yang Terindah, gur jadi inget lo hehe
Bagi gue, Anugerah Yang Terindah yaa hadiah Tuhan buat gue, buat lo, buat kita, buat semua orang di dunia ini :) Anugerah Yang Terindah itu sangat banyak yakan?
Sebuah Anugerah yang sangat luar biasa di dunia ini adalah ketika gue dapat berdiri setelah terjatuh, ketika gue sakit dan diberikan kesembuhan, ketika gue punya sahabat yang selalu ada buat gue, ketika gue masih diberi nafas kehidupan, ketika gue menangis dan tertawa, ketika gue mendapatkan apa yang gue mau, ketika gue sadar bahwa di dunia ini hanya panggung sandiwa yang didalam panggung itu kita sebagai actor atau aktrisnya, ketika gue menyakiti dan disakiti orang lain, ketika gue tersenyum diluar padahal didalam hati gue nangis, ketika gue pernah berbohong, ketika gue berkata tidak atau ya, ketika gue menolak apa yang tak ingin gue lakuin, dan ketika gue mengerti cinta setelah ketemu sama lo! ;)
Banyak sekali anugerah yang terindah di dalam diri gue ;)
Gue bersyukur bisa mengenal lo, walau gue tau rasanya sangat sulit tuk bangkit dan mulai mengambil hati yang hancur lalu gue coba tuk merangkainya menjadi 1 hati yang utuh namun lagi-lagi gue terjatuh karna lo. Gue terjatuh dan kembali mengambil hati yang telah rapuh dan menjadikannya satu hati kembali namun lagi dan lagi gue tersandung batu yang sangat besar sehingga gue terbawa ke dalam lumpur hitam dan mulai mencari mutiara cinta yang ada didalam lumpur hitam itu. Gue terdiam. Tiba-tiba air mata gue jatuh dan membasahi pipi yang seperti jelly.
Gue bangun. Lalu terjaga dan melihat bayang diri lo yang tersenyum bahagia bersama orang lain. Gue mulai mengerti, gue bukan yang terbaik buat lo dan bukan yang terindah bagi lo. Dari situ gue mulai duduk, merangkak, berdiri, dan pergi meninggalkan semua keindahan kisah yang dulu sempat membuatku bahagia.
Gue masih menoleh ke belakang dan tiba-tiba gue terbangun dari kematian sesaat, akhirnya gue pergi. Gue pergi bersama sahabat, kakak, teman seperjuang, orang tua tercinta, guru-guru, dan tak lupa Allah Swt., ;)
Makin lama, makin jauh hati gue semakin tenang dan mengerti semua nasihat dan doa dari orang-orang tercinta ;) gue engga seharusnya tenggelam dalam baying pekat malam yang tak menampakkan cahaya bintangnya. Seharusnya gue moving on dengan adanya orang-orang tercinta :)
Yah..gue akan menjalani hidup ini tetap dengan kesetiaan seorang sahabat kepada sahabat terbaiknya. Dan galupa, karna gue tipikal orang yang ceria, gue akan tetap menjadi anita yang ceria, anita yang kuat, anita yang tegar, anita yang sabar, dan lain sebagainya :D
BE UNSTOPABBLE SUCCSESS! :D
Oke sekarang gue akan ngebahas AnYTa! AnYTa itu adalah Anugerah Yang Terindah. Kalo ngomongin Anugerah Yang Terindah, gur jadi inget lo hehe
Bagi gue, Anugerah Yang Terindah yaa hadiah Tuhan buat gue, buat lo, buat kita, buat semua orang di dunia ini :) Anugerah Yang Terindah itu sangat banyak yakan?
Sebuah Anugerah yang sangat luar biasa di dunia ini adalah ketika gue dapat berdiri setelah terjatuh, ketika gue sakit dan diberikan kesembuhan, ketika gue punya sahabat yang selalu ada buat gue, ketika gue masih diberi nafas kehidupan, ketika gue menangis dan tertawa, ketika gue mendapatkan apa yang gue mau, ketika gue sadar bahwa di dunia ini hanya panggung sandiwa yang didalam panggung itu kita sebagai actor atau aktrisnya, ketika gue menyakiti dan disakiti orang lain, ketika gue tersenyum diluar padahal didalam hati gue nangis, ketika gue pernah berbohong, ketika gue berkata tidak atau ya, ketika gue menolak apa yang tak ingin gue lakuin, dan ketika gue mengerti cinta setelah ketemu sama lo! ;)
Banyak sekali anugerah yang terindah di dalam diri gue ;)
Gue bersyukur bisa mengenal lo, walau gue tau rasanya sangat sulit tuk bangkit dan mulai mengambil hati yang hancur lalu gue coba tuk merangkainya menjadi 1 hati yang utuh namun lagi-lagi gue terjatuh karna lo. Gue terjatuh dan kembali mengambil hati yang telah rapuh dan menjadikannya satu hati kembali namun lagi dan lagi gue tersandung batu yang sangat besar sehingga gue terbawa ke dalam lumpur hitam dan mulai mencari mutiara cinta yang ada didalam lumpur hitam itu. Gue terdiam. Tiba-tiba air mata gue jatuh dan membasahi pipi yang seperti jelly.
Gue bangun. Lalu terjaga dan melihat bayang diri lo yang tersenyum bahagia bersama orang lain. Gue mulai mengerti, gue bukan yang terbaik buat lo dan bukan yang terindah bagi lo. Dari situ gue mulai duduk, merangkak, berdiri, dan pergi meninggalkan semua keindahan kisah yang dulu sempat membuatku bahagia.
Gue masih menoleh ke belakang dan tiba-tiba gue terbangun dari kematian sesaat, akhirnya gue pergi. Gue pergi bersama sahabat, kakak, teman seperjuang, orang tua tercinta, guru-guru, dan tak lupa Allah Swt., ;)
Makin lama, makin jauh hati gue semakin tenang dan mengerti semua nasihat dan doa dari orang-orang tercinta ;) gue engga seharusnya tenggelam dalam baying pekat malam yang tak menampakkan cahaya bintangnya. Seharusnya gue moving on dengan adanya orang-orang tercinta :)
Yah..gue akan menjalani hidup ini tetap dengan kesetiaan seorang sahabat kepada sahabat terbaiknya. Dan galupa, karna gue tipikal orang yang ceria, gue akan tetap menjadi anita yang ceria, anita yang kuat, anita yang tegar, anita yang sabar, dan lain sebagainya :D
BE UNSTOPABBLE SUCCSESS! :D
