March 16, 2014

Kusebut Berlubang nan Bermakna


Greeting Text 




Tersenyum dalam buaian nostalgia, menyapa kesunyian yang tersimpan rapih dalam teka-teki masa depan. Kecupan sang pelepas serpihan rindupun menyentil memori pahit-manis kehidupan yang dilalui. Derasnya hujan memaksaku ‘tuk memeluk erat baju tipis yang kukenakan, hingga membuatku mendongak kehadapan senja dengan senyum syukur kehadirat-Nya. Aku bergumam, “there’s always a way to make you realize how should to be grateful in your life”.
Bak tersentak halilintar kenestapaan, jalanan yang berlubang itu memberikan beribu alasan dalam menjalani medan pertempuran tuk meraih masa depan. Perjalanan menuju gubuk pelangi menghabiskan waktu dua jam dari kampus tercinta itu membuatku mual lantaran jalanan yang berlubang sepanjang Wanaherang hingga Griya Bukit Jaya. Perlahan tapi pasti, mata yang selalu mendapat julukan jendela dunia milikku menemukan titik harapannya.
Jalanan yang berlubang itu tergenang air bercampur tanah merah yang mampu mengotori baju putih milikmu. Jalanan yang berlubang itu dipenuhi batu kerikil yang bisa menyakiti kaki milikmu. Jalanan yang berlubang itu mampu membuatmu sadar akan pahit serta manisnya kehidupan yang kamu miliki. Hatiku tersentil ngilu dibuatnya.
Ia mengejaku untuk mengeratkan tangan saat ada guncangan besar akibat melewati lubang yang berada didekatku. Ia menuntunku untuk memahami bahwa jalan tak selamanya sesuai kehendak diri sendiri. Ia mengejaku untuk memahami bahwa setiap lubang memiliki sebuah noktah air mata yang diikuti dengan tawa. Ia menuntunku untuk bersabar dalam menghadapi berbagai kesulitan. Ia mengejaku untuk berpegang teguh pada keyakinan yang diminati. Ia mengejaku untuk memahami bahwa lubang itu ibarat masalah yang harus diselesaikan dengan baik, bukan menghindarinya namun menghadapinya dengan keyakinan diri. Ia menuntunku untuk mengerti bahwa banyak jiwa diluar sana yang lebih menderita daripada aku, mungkin juga kamu. Bahwa kita harus bersyukur.
Terucap kata ‘Hamdallah’ atas noktah kehidupan yang Illahi beikan kepada hamba-Nya. Terpancar senyuman yang menerangi gegap gumpita duniawi yang fana. Terbersit luka yang membuat orang menjadi lebih lebih tegar dalam kemurkaan duniawi. Terpanah api cinta dalam setiap bait-bait rindu yang terucap atas nama cinta kepada Illahi Rabbi. Sukma terasa tenang dan damai lantaran kebahagiaan surgawi menanti dipelupuk mata untuk perjalanan syuhada.
 
Cute Spinning Flower Pink