Kasih Seorang Ibu

Seorang ibu bisa dan mampu waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dalam setahun.

Seorang ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada hari Ibu saja sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadian, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu. Kita kan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah.

Renungkanlah: kapan kita terakhir kali menelphon ibu? Kapan klita terakhir kali mengundang ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memebrikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk ibu kita? Berikanlah kasih sayang selama ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila ibu telah berangkat, karena ibu tidak akan melihatnya lagi.

Ikhlaskanlah!

“sesungguhnya hari ini adalah satu hari diantara hari-hari Allah, tidak pantas diisi dengan kebanggaan dan keangkuhan. Ikhlaskanlah jihadmu dan tujuan Allah dengan amalmu, karena hari ini menentukan hari-hari yang akan datang.” [kata-kata Khalid bin Walid ditengah-tengah berkecamuknya Perang Yarmuk.]