Hari ini tanggal 18 januari 2012, aku mencoba mengingat semua
memori yang pernah aku lalui. Semua yang aku rasakan dalam silaturahmi
pertemanan, persahabatan. Dalam suka dan duka aku lalui hariku bersama semua
teman-teman tercinta.
Ketika pertama kali aku menginjakkan kaki ku di bangku sma, untuk
pertama kalinya aku menggunakan baju putih abu-abu. Aku senang, karena segala
sesuatu yang aku dapatkan itu ‘berubah’. Mulai dari teman, harapan, sampai
segala sesuatunya ‘cinta’.
Saat aku memulai hubungan silaturahmi dengan teman-teman baruku di
sma, aku bersama mereka yang ku cintai. Tak terasa sudah 3 tahun kami bersama
mengarungi segala cobaan dan kebahagiaan yang kami rasakan. Aku berusaha
membangun memori yang telah terkubur jauh dalam hati ini, aku mencoba membangun
mimpiku sendiri dan dipantau oleh guru serta teman yang saat ini aku yakini
sebagai ‘sahabat’ku sendiri. Cerita yang kami lalui begitu indah, masa sma yang
sangat mengagumkan.
Ketika masa awal sma, aku adalah seorang gadis berjilbab yang
sangat tertutup dan aku masih menghargai arti islam yang sangat mendalam. Saat
aku masih belum mengerti arti dunia luar yang sangat membuat mentalku lebih
memacu ke bidang negative, yep! Aku masih labil saat itu…
Aku melakukan hal-hal gila yang aku suka, yang aku mau dan yang
aku ingin tau. aku merasa semuanya begitu indah saat diawal dan semoga sampai
saat nanti. Aku sangat menyayangi mereka semua! (SAUNG SEPASANG)
Sapa singkat teman-teman tercintaku, ‘sauple’ maksudku, saung
people!:3 sangat bermakna dan sangat mengharukan jika aku membahasnya
satu-satu. Aku sangat menyayangi kalian! Karena mereka, aku mengerti arti
sebuah pertemanan, arti memaafkan, menerima, melakukan yang terbaik, solid
dalam hubungan, percaya dan saling membantu satu sama lain. Aku sangat mengerti
hal itu saat ini, meski kadang aku masih menggunakan keegoanku sendiri. Yah,
aku hanya manusia biasa. Maaf teman aku salah…
Aku sadar, aku hanya menimbulkan rasa yang sangat mengiris hatimu,
teman. Aku tau aku sangat hina dimata Tuhan, aku sangat hina karena telah
menyakiti hati yang lembut sepertimu, teman. Tadinya, aku hanya ingin
menyampaikan cara pertemananku namun aku hanya menanam duri yang lebih perih
dari sebelum yang kau rasakan. Aku terlalu hina untuk manjadi temanmu, maaf…:’)
Ketika aku membuka semua foto keceriaanku dulu, aku menangis. Aku
menangis karena aku menyesal telah menyakiti hati teman-temanku. Aku kesal, aku
benci diriku yang menaykitimu baik sengaja ataupun tidak sengaja. Ketika aku
berdiam diri, aku merenung akan segala sesuatu yang aku lakukan, aku
merenung..berserah diri kepada sang pemuas cinta. Aku merindukan keceriaan,
senyuman yang selalu terpancar ikhlas dalam diriku yang saat ini sulit aku
cari. Dari mereka semua aku menemukan banyak arti, seperti:
Abel, sosok teman yang baik dan ahli dalam lukisan. Ia sangat
gigih dalam meraih cita dan asanya, selalu memberikan senyuman yang membuatku
lebih bersemangat. Walau terkadang, ia membuatku jengkel. Tapi karena dia, aku
mengambil arti dalam hidup ini ‘hidup ini seni. Harus dilestarikan dan dibuat
sendiri dengan cahaya ketulusan’.
Adonia, sosok teman yang pintar, pendiam dan tegar. Aku melihatnya
dengan penuh seksama, memikirkan apa yang difikirkannya namun tak pernah sampai
dengan cepat. Aku melirik kea rah angka 2 lalu menyadari bahwa ‘hidup ini
ibarat bunga yang indah namun berduri. Kita harus melindungi diri ini dengan
berbagai cara, menyaring kupu-kupu yang dapat menghisap madu.’
Agung, sosok yang penuh dengan misteri. Maksudku, dia sosok teman
yang misterius. Ia pintar dalam bidang eksak, cerdas. Selalu mengiringi langkah
kakinya untuk maju. Sehingga tercipta, ‘ibarat kotak yang berwarna hitam dengan
8milyar kunci tapi hanya 1kunci yang dapat membukanya. Di dalam kotak tersebut
ada sebuah mutiara yang sangat langka. Hanya orang yang mengerti yang dapat
memetik hasilnya’.
Aldiki, sosok teman yang sangat peduli terhadap teman, solid dan
dewasa. Aku mengambil arti darinya, ‘Hati manusia seperti kendi tidak ada yang
bisa melihat isinya sehingga kejernihannya hanya dapat dilihat dari apa yang
dikeluarkannya’
Andri, sosok teman yang masih aku coba mengerti. Banyak hal yang
dia katakana dan lakukan di depan teman sehingga aku mengatakan bahwa ‘hidup
ini seperti langit malam yang gelap lalu kami menjadi bintang di langit yang
mampu menerangi dunia’.
Andy, sosok teman yang tengil, setiap celetukan yang ia perbuat
menimbulkan tawa yang sangat tak terlupakan. Terimakasih andy kau telah membuat
aku tertawa, melupakan sejenak masalah yang aku rasa. Aku mengambil arti,
‘Pertemanan itu seperti laptop dan chargernya. Saling membutuhkan satu sama
lain dan jika baterai itu rusak, masih ada charger yang membantunya’.
Asma, sosok teman yang kuat, emosional tapi menyenangkan. Aku
mencoba menarik ulur ingatanku tentangnya, sehingga aku menemukan kata yang
menurutku cocok. ‘hidup ini seperti radio, saling menguntungkan antara penikmat
dan pembawa acara dalam radio tersebut’
Bondan, sosok teman yang saat ini masih aku tak mengerti apa yang
harus ku katakana. Tapi aku belajar darinya, ‘setiap kesempatan yang ada harus
dilakukan degan setulus hati. Jangan menyia-nyiakan bantuan orang lain’
Desi, sosok teman yang terbuka. Aku belajar darinya untuk
‘mengatakan apa yang harus aku katakana, menyimpan apa yang seharusnya aku
simpan. Hidup ini seperti mutiara di dasar laut’
Dimas, sosok teman yang cukup tegas. Aku belajar darinya untuk
‘menyadari apa yang harus aku lakukan tanpa diminta dan memperbaiki
kesalahanku’.
Eliza, sosok teman yang periang, cukup dewasa dan berwawasan. Aku
belajar darinya untuk ‘Tertawa dan menangis itu terletak di bibir manusia yang
paling permukanan, keduanya bisa dijadikan piranti untuk menipu, keduanya
merupakan bagian manusia yang paling picisan’
Fina, sosok teman yang sabar dan cukup bijak. Aku belajar melalui
apa yang ia rasakan, bahwa ‘hati ini ibarat cermin. Ketika seseorang
memecahkannya ia akan hancur dan ketika merawatnya juga kadang membuat ia
tergores’.
Fitri, sosok teman yang aku kagumi dari cara dia berbicara,
memandang masa depan dan bijak. Aku belajar melalui dia dari berbagai banyak
hal, ‘Setiap apa yang dilakukan dengan ketulusan dan cinta akan menimbulkan
hasil yang sangat maksimal. Belajar dari kesalahan’
Gita, sosok teman yang baik dan lucu. Dia berbicara dengan apa
adanya, menjaga rahasia dan pintar dalam eksak. Dalam hidup ini, ia mengajarkan
hal yang baik bahwa ‘hidup ini seperti music. ketika kau menikmatinya kau akan
terlena, tapi ketika kau peduli dan sadar dunia ini akan mengikuti hatiku’.
Hafiz, sosok teman yang pendiam dan pintar. Dia sosok pendiam yang
mahir dalam beberapa mata pelajaran. Dalam sikap dingin dan diam seseorang
terdapat makna yang tak dapat terucap darinya, hanya orang yang mengertinya
yang bisa menjadi teman dekatnya.
Iko, sosok teman yang sangat ceria, cerdas dan dewasa. Aku belajar
darinya, ‘melakukan semuanya dengan senyuman dan keceriaan walau sebenarnya aku
sedang terluka’
Isniani, sosok teman yang cukup dewasa dalam pengalaman hidup. Aku
belajar darinya, ‘menghargai orang lain dan menghargai waktu. Setiap orang
punya sisi kreatif yang berbeda’
Kania, sosok teman yang dewasa, ceria dan stabil. Aku belajar
darinya, ‘gigih dalam meraih asa. Berusaha melakukan yang baik. Meciptkan
pelangi di hidupnya dan orang lain’
Maya, sosok teman yang sabar, baik dan cukup dewasa. Aku belajar
darinya, ‘hidup ini seperti buku yang telah ditulis oleh bolpen berwarna merah
lalu di hapus dengan tipe-x akan tetapi menimbulkan bekas yang masih telihat,
begitulah pertemanan’.
Mharsya, sosok teman yang ceria, tipikal orang yang seperti
pelangi. Aku belajar darinya, bahwa hidup ini singkat. ‘hidup itu akan lebih
singkat ketika kita tak memikirkan masa depan, dann hanya terpuruk pada masa
lalu dan tak mau berubah. Maka, rubah semua yang hitam menjadi putih dengan
ketulusan’
Rio, sosok teman yang bijaksana, penuh kepedulian dan solid. Aku
belajar darinya, bahwa hidup ini seperti sebuah kertas yang telah
digunting-gunting dan disambung menjadi satu kembali. Aku rapuh, aku berusaha
berdiri dengan topangan besi yang kuat dan ketika aku merasa jatuh, ada seseorang
yang menopangku dari belakang’.
Urfan, sosok teman yang cerdas dan gokil. Aku belajar darinya
bahwa ‘jam yang tidak diberikan baterai tidak akan berfungsi untuk melihat
waktu saat itu. Aku memulai itu dengan impian dan asa untuk menjemput masa
depan yang cerah, mencoba bangkit walau tertatih’.
Yazid, sosok teman yang menyenangkan dan seorang gitaris. Kadang
kalo kita bĂȘte, dia menghibur kita dengan nada gitarnya. Aku ibaratkan hidup
ini seperti gitar, ketika aku bahagia suara gitar itu akan bagus tapi tidak
ketika senar itu putus dan disambung kembali’.
Nadia, sosok teman yang dewasa walau kadang ego. Sikap tidak mau
kalahnya terhadap orang lain yang membuatku maju. Mencoba meniti jati diri ini
lagi, bahwa hidup ini seperti tangga yang tak terbatas, hidup yang kita harus
naiki satu demi satu.
Nuri, sosok teman yang sangat menyenangkan dan kocak. Sikap
kepercayaan diri yang ada pada dirinya membuatku lebih percaya akan kemampuanku
sendiri.
Putri, sosok teman yang rame dan gokil. Menghibur dan memberikan
ilmu baru dalam wawasan yang baru. Membuatku tidak mau kalah dengan ilmu apa
yang dia dapatkan.
Rahimah, sosok teman yang sederhana,
dewasa dan pintar. Kesederhanaan yang dimilikinya membuatku merasa hidup ini
begitu adil dan sempurna. Aku memliki teman yang mengerti, mengasikkan, dan
memberiku ilmu yang baru. Aku berfikir, ‘Kalau aku tidak memegang pedang, aku
tidak dapat melindungimu. Kalau aku memegang pedang, aku tidak dapat memelukmu’.
Sigit, sosok teman dewasa, kocak dan
berkepribadian. Kepribadian yang telah tertanam dalam dirinya membuatku
merasakan hal yang nyaman, hal yang membuatku ingin lebih bersemangat menjalani
hariku. Sehingga terlontar kata, ‘Memberikan kesenangan pada sebuah hati dengan
sebuah tindakan lebih baik daripada seribu kepala yang menunduk berdoa’.
Shinta, sosok teman yang manja dan
ceria. Kesabaran yang tak terhingga telah dilaluinya, aku bangga memiliki teman
yang punya kesabaran hati sepertinya. Aku mengatakan untuk bisa seperti dia,
memiliki kesabaran yang tak terhingga.
Suryo, sosok teman yang sederhana dan
baik. Aku belajar darinya, ‘Dunia ibarat laut, semakin banyak diminum,
semakin haus’
Tio, sosok teman yang dewasa,
berpengalaman dalam permasalahan hidup seorang remaja. Membutaku menimbulkan
rasa keingintahuan yang besar. Dari hidup ini, aku mengambil makna yang
berarti, dalam hidup tak ada kata ‘tidak’ tapi hanya ada kata ‘ya’.
Winda, sosok teman yang solid, care
dan dewasa. Aku belajar banyak darinya bahwa ‘Masa lalu untuk dikenangk, Masa kini
untuk dihadapi dan masa depan untuk dinanti’. Jadikan semua yang telah terjadi
sebagai bumbu kesuksesan!
Yoga, sosok teman yang baik dan bijak.
Aku belajar darinya bahwa ‘hidup ini seperti kapal yang berada di lautan dengan
ombak besar. Jika tidak hati-hati, aku bisa tenggelam dan mati. Tapi tidak,
jika aku bisa mengendalikan hidupku dengan penuh kerja keras dan iktiar’.
Yongki, sosok teman yang dewasa, bijak
dan berwawasan. Aku belajar banyak darinya, dari hal yang kecil sampai hal yang
besar menurutku. Aku mengenal sejak 9 tahun yang lalu, diapun mengenalku sejak
itu. Aku mengerti apa jalan yang kadang bagi orang lain rumit tapi bagiku mudah
dimengerti. Aku belajar darinya, ‘hidup ini seperti jalan tol. Tidak selamanya
mulus, karena banyak tikungan dan persiapan hidup yang lainnya’.
Alpate, sosok teman yang dewasa,
mandiri dan supel. Banyak orang yang ingin menjadi temannya, layaknya bintang
yang paling terang. Selalu dikerumuni oleh bintang-bintang kecil dan
menemaninya. Sehingga aku belajar darinya, ‘segala sesuatu itu mungkin karna aku
adalah segalanya dan tuhan sebagai media penyeimbang terhadap Langkahku’.
Begitulah teman-temanku. Teman-teman
yang ‘stupid’, maksudku ‘smart, talent, unique person in demand’. Yah, kami
keluarga dalam ‘Saung-Sepasang’. Kami telah mengarungi badai kehidupan selama
3tahun, telah tercipta kepribadian yang sangat membantu dan menyemangati. Kalo
kata sampoerna hijau, gaada lo garame. Kalo kata gue, gaada lo hidup gue ga
bermakna!^^
Terima kasih, teman. Kau sumber
penyemangat yang berarti untukku!;;)
Post a Comment
-Be nice there
-Ask something? Just ask in the box of things
-U smile, I smile