Hello bloca...
Apa kabar? Baik bukan? Aku selalu berharap kamu, kalian akan baik-baik saja.
Sebenarnya aku bingung ingin membahas apa disini karena hatiku sedang tidak baik. Tapi, aku tetap ingin menuliskan sesuatu yang mungkin hanya aku rasakan dan hanya dapat aku tuliskan disini, hanya disini. Hanya disini aku berani menuliskan hal apapun tentang hidupku, dari masalah yang kecil hingga masalah besar. Kadang aku hanya berfikir tentang keegoisanku namun hanya dengan cara inilah aku bisa mengerti hatiku.
Beberapa hari ini aku begitu banyak fikiran yang sedikit mengganggu keseriusanku ini namun sekarang sudah ada jalan yang terbaik. Ya, ku rasa inilah jalan yang terbaik.
Mungkin benar, cinta tak harus memiliki. Munafik memang, tapi jika aku mengatakan hal itu atas prinsip yang aku tanamkan? Tidak bukan? Aku melakukan hal ini dengan begitu banyak pertimbangan. Hingga akhirnya keluarlah kata, "Kita jalan masing-masing". Aku tersenyum bangga. Aku memilih jalan hidupku sediri.
Sedih? Ya, sempat aku rasakan ketika aku mengetahui hal tersebut sekitar seminggu yang lalu, dan lucunya, aku mengetahui ini lewat mimpiku. Aku sempat emosi dan saat itulah aku mengambil tisu. Saat aku mengetahui hal ini, hanya sabahatku yang mengetahuinya. Sahabat terbaik, tempatku berkeluh kesah, hanya dia yang selalu ada untukku, Kania. Aku sempat merasa down tapi aku ingat sebuah pepatah yang selalu tertanam indah di benak dan hatiku, "Tuhan mengirimkan seseorang karena 2 alasan yakni 'untuk memberikan pelajaran' atau 'untuk menemani seumur hidup'." Dari situ, aku semakin tersenyum lebar, Tuhan sudah memberikan aku kesempatan untuk menyayanginya dan terus menyayanginya. Aku sadar, 'Tak ada yang abadi karena keabadian hanya milik-Nya'. Tahukah? Aku begitu bangga denganmu.
Aku tipikal orang yang begitu peka, sehingga aku kuat. Aku tersenyum dan berfikir apa yang harus aku lakukan. Sehingga aku teringat akan nazarku, 'Aku akan menjaga hatiku'. Ya Allah, Ya Tuhan-ku, Terima kasih atas nikmat dan rahmat-Mu. Terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan sehingga menyadarkanku, menyadarkannya dan memilih untuk berjuang di jalan kami masing-masing.
2 hari yang lalu aku semakin yakin atas keputusan yang akan aku ambil. Yakin dan semakin yakin. Hingga akhirnya, malam itu tepat dipenghujung akhir Bulan Mei, kami memutuskan untuk menjalani hidup kami masing-masing. Mungkin kalian semua bingung, singkatnya putus dalam tahap memperbaiki diri menuju Islam yang lebih Syar'i. Kata yang bergaris bawah tersebut selalu aku ulangi, karena aku juga masih sedikit meyakini hatiku. Ya, aku masih meyakini hatiku ini. Agak sulit tapi akan selalu aku coba.
Terima kasih atas segala waktu dan pengorbananmu untukku. Terima kasih karena selalu disisiku. Terima kasih. Dan maaf, jika mungkin aku menyusahkanmu, maaf. Karena aku juga hanya perempuan biasa yang selalu berfikir dengan cakupan yang berbeda. Dari sini, aku menemukan keindahan hidup. Benar, rencana Tuhan begitu mengagumkan. Sangat mengagumkan. Terima kasih Tuhan. Terima kasih.=))
cc: blog.alfath.web.id
Post a Comment
-Be nice there
-Ask something? Just ask in the box of things
-U smile, I smile