Hello bloca....
It's time to post something, right? Oh I've idea. Aku akan melanjutkan judul post-ku yang sebelumnya, 'Rasa Ini' (Just click to read it).
Well, just read and keep silent please:---p
'Apa hatimu sudah bisa tersenyum?' Aku tertegun mendengar pertanyaan itu. Aku terdiam membisu.
Hatiku meronta tidak ingin mengikuti apa yang otakku fikirkan. Aku hanya bisa tersenyum kaku. Lalu mataku menatap ke satu arah, arah yang aku rindukan saat aku melewati jalanan tol jakarta. Ya, Bekasi. Hanya terdiam.
Dalam perjalanan, aku memikirkan seseorang. Aku tau ini tidak boleh. Tapi otakku masih tetap melakukannya. Mengulang semua memori, tersenyum lalu aku hampir menangis. Tidak, aku tidak menangis. Hanya saja, hampir, ya aku hampir menangis. Aku merindukan sosoknya.
Tadinya aku berhasil menjalani hidupku sendiri, dengan senyuman dan fikiran yang positif. Namun rasa rindu itu datang menjemputku. Ya, aku merindukannya. Hatiku berkata, "Mendoakanmu adalah cara terbaik untuk memelukmu dari jauh ketika aku merindukanmu".
Aku hanya menggali apa yang hatiku rasakan dan otakku fikirkan. Lagi dan lagi aku terdiam. Kembali ke memori masa lalu semakin dalam. Aku terhempas ke dalam jurang yang sangat menyakitiku.
Aku sempat mengatakan bahwa kamu adalah orang yang selalu membuatku tertawa walau mungkin kamu tidak melakukannya. Ya, tapi kamu selalu melakukan itu dihidupku sejak 2 tahun yang lalu. Saat aku melihat senyumanmu, canda tawamu ataupun perhatianmu. Hanya itu yang bisa membuatku tersenyum atau bahkan tertawa melihat tingkahmu lewat video yang aku miliki. Aku bahagia.
Aku senang bisa bersamamu. Bisa dibilang itu sangat singkat tapi sangat berarti dihidupku. Aku tau dan kamupun tau apa yang aku maksudkan. Aku hanya mengeluarkan semua isi hatiku. Setiap aku membahas tentangmu, aku tersenyum dan menjelaskan semuanya dari awal. Ya, awal aku menyukaimu, awal aku dan kamu saling menatap, awal aku dan kamu saling berjanji dan terikat sehingga aku dan kamu mengambil langkah dewasa untuk masa depan, ta'aruf.
Fikiranku belum bisa mengontrol emosi hatiku. Emosi hatiku yang menyayangimu dengan tulus. Aku tau tulus itu bukan kata-kata tapi tanpa kamu tau, aku juga melakukan hal walau tak dipandang sedikitpun. Aku tau itu.
Tidak, ini bukan kesalahan. Aku tau, kamu masih belum sepenuhnya mengertiku, bukan maksudku mengerti seornang perempuan. Aku tersenyum dan beranjak dari mejaku. Mengambil minum dan menghabiskannya, aku hanya berharap saat aku meminum habis jus strawberryku, aku dapat melupakan apa yang aku tulis disini. Ini agak sulit tapi akan terjadi nanti.
Aku bertemu dengan seseorang tempo hari, dia mengetahui semua yang aku rasa ketika melihat senyuman dan mataku. Seketika, dia berkata, "Kamu sedang menunggu siapa, Nita?". Sekejab, aku terhentak pasti dan terdiam membisu. Hanya tersenyum dan pergi. Aku hanya tidak ingin membahas itu. Stop.
Ya, aku menunggu. Menunggumu. Mungkin.
Dalam doaku, "Ya Allah cintakanlah aku pada seorang yang melabuhkan cintanya padaMu agar bertambah keimananku untuk mencintai-Mu."
Post a Comment
-Be nice there
-Ask something? Just ask in the box of things
-U smile, I smile