June 17, 2012

Rasa Ini Jilid 2


Hello bloca....
It's time to post something, right? Oh I've idea. Aku akan melanjutkan judul post-ku yang sebelumnya, 'Rasa Ini' (Just click to read it). 
Well, just read and keep silent please:---p

'Apa hatimu sudah bisa tersenyum?' Aku tertegun mendengar pertanyaan itu. Aku terdiam membisu. 

Hatiku meronta tidak ingin mengikuti apa yang otakku fikirkan. Aku hanya bisa tersenyum kaku. Lalu mataku menatap ke satu arah, arah yang aku rindukan saat aku melewati jalanan tol jakarta. Ya, Bekasi. Hanya terdiam. 

Dalam perjalanan, aku memikirkan seseorang. Aku tau ini tidak boleh. Tapi otakku masih tetap melakukannya. Mengulang semua memori, tersenyum lalu aku hampir menangis. Tidak, aku tidak menangis. Hanya saja, hampir, ya aku hampir menangis. Aku merindukan sosoknya. 

Tadinya aku berhasil menjalani hidupku sendiri, dengan senyuman dan fikiran yang positif. Namun rasa rindu itu datang menjemputku. Ya, aku merindukannya. Hatiku berkata, "Mendoakanmu adalah cara terbaik untuk memelukmu dari jauh ketika aku merindukanmu". 

Aku hanya menggali apa yang hatiku rasakan dan otakku fikirkan. Lagi dan lagi aku terdiam. Kembali ke memori masa lalu semakin dalam. Aku terhempas ke dalam jurang yang sangat menyakitiku. 

Aku sempat mengatakan bahwa kamu adalah orang yang selalu membuatku tertawa walau mungkin kamu tidak melakukannya. Ya, tapi kamu selalu melakukan itu dihidupku sejak 2 tahun yang lalu. Saat aku melihat senyumanmu, canda tawamu ataupun perhatianmu. Hanya itu yang bisa membuatku tersenyum atau bahkan tertawa melihat tingkahmu lewat video yang aku miliki. Aku bahagia. 

Aku senang bisa bersamamu. Bisa dibilang itu sangat singkat tapi sangat berarti dihidupku. Aku tau dan kamupun tau apa yang aku maksudkan. Aku hanya mengeluarkan semua isi hatiku. Setiap aku membahas tentangmu, aku tersenyum dan menjelaskan semuanya dari awal. Ya, awal aku menyukaimu, awal aku dan kamu saling menatap, awal aku dan kamu saling berjanji dan terikat sehingga aku dan kamu mengambil langkah dewasa untuk masa depan, ta'aruf. 

Fikiranku belum bisa mengontrol emosi hatiku. Emosi hatiku yang menyayangimu dengan tulus. Aku tau tulus itu bukan kata-kata tapi tanpa kamu tau, aku juga melakukan hal walau tak dipandang sedikitpun. Aku tau itu. 

Tidak, ini bukan kesalahan. Aku tau, kamu masih belum sepenuhnya mengertiku, bukan maksudku mengerti seornang perempuan. Aku tersenyum dan beranjak dari mejaku. Mengambil minum dan menghabiskannya, aku hanya berharap saat aku meminum habis jus strawberryku, aku dapat melupakan apa yang aku tulis disini. Ini agak sulit tapi akan terjadi nanti.

Aku bertemu dengan seseorang tempo hari, dia mengetahui semua yang aku rasa ketika melihat senyuman dan mataku. Seketika, dia berkata, "Kamu sedang menunggu siapa, Nita?". Sekejab, aku terhentak pasti dan terdiam membisu. Hanya tersenyum dan pergi. Aku hanya tidak ingin membahas itu. Stop.


Ya, aku menunggu. Menunggumu. Mungkin.
Dalam doaku, "Ya Allah cintakanlah aku pada seorang yang melabuhkan cintanya padaMu agar bertambah keimananku untuk mencintai-Mu."

The Lucky Laki


Hello bloca...

Long time no post:--p
Well, who cares? Sekarang aku mau post tentang 'The Lucky Laki' aja nih abis lagi tidak ada idesih..

Lucky Laki merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2009. Termasuk genre musik rock. Grup musik ini beranggotakan 5 orang yaitu: 
1. Ahmad Al Farrel Ghazali (Al) pada leadgitar
2. El Jallaludin Rumi (El) pada drum
3. Abdul Qodir Jaelani (Dul) pada bass
4. Dashel Zidane (Dash) pada vokal
5. Raffi Alfaraby Ramadhan (Raffi Marmen) pada rhythm guitar

Jadi, dulunya The Lucky Laki ini cuma bertiga, hanya Al, El dan Dul yang menggawanginya. Mereka adalah anak dari Ahmad Dhani dan Maia Estianti. Namun, lalu sepupu Al, El, Dul bergabung di grup bergenre rock ini, ya mereka adalah Raffi dan Dashel.


Just it and see ya=)))

June 1, 2012

Inilah Yang Terbaik


Hello bloca...
Apa kabar? Baik bukan? Aku selalu berharap kamu, kalian akan baik-baik saja. 

Sebenarnya aku bingung ingin membahas apa disini karena hatiku sedang tidak baik. Tapi, aku tetap ingin menuliskan sesuatu yang mungkin hanya aku rasakan dan hanya dapat aku tuliskan disini, hanya disini. Hanya disini aku berani menuliskan hal apapun tentang hidupku, dari masalah yang kecil hingga masalah besar. Kadang aku hanya berfikir tentang keegoisanku namun hanya dengan cara inilah aku bisa mengerti hatiku.

Beberapa hari ini aku begitu banyak fikiran yang sedikit mengganggu keseriusanku ini namun sekarang sudah ada jalan yang terbaik. Ya, ku rasa inilah jalan yang terbaik. 

Mungkin benar, cinta tak harus memiliki. Munafik memang, tapi jika aku mengatakan hal itu atas prinsip yang aku tanamkan? Tidak bukan? Aku melakukan hal ini dengan begitu banyak pertimbangan. Hingga akhirnya keluarlah kata, "Kita jalan masing-masing". Aku tersenyum bangga. Aku memilih jalan hidupku sediri. 

Sedih? Ya, sempat aku rasakan ketika aku mengetahui hal tersebut sekitar seminggu yang lalu, dan lucunya, aku mengetahui ini lewat mimpiku. Aku sempat emosi dan saat itulah aku mengambil tisu. Saat aku mengetahui hal ini, hanya sabahatku yang mengetahuinya. Sahabat terbaik, tempatku berkeluh kesah, hanya dia yang selalu ada untukku, Kania. Aku sempat merasa down tapi aku ingat sebuah pepatah yang selalu tertanam indah di benak dan hatiku, "Tuhan mengirimkan seseorang karena 2 alasan yakni 'untuk memberikan pelajaran' atau 'untuk menemani seumur hidup'." Dari situ, aku semakin tersenyum lebar, Tuhan sudah memberikan aku kesempatan untuk menyayanginya dan terus menyayanginya. Aku sadar, 'Tak ada yang abadi karena keabadian hanya milik-Nya'. Tahukah? Aku begitu bangga denganmu.

Aku tipikal orang yang begitu peka, sehingga aku kuat. Aku tersenyum dan berfikir apa yang harus aku lakukan. Sehingga aku teringat akan nazarku, 'Aku akan menjaga hatiku'. Ya Allah, Ya Tuhan-ku, Terima kasih atas nikmat dan rahmat-Mu. Terima kasih atas kesempatan yang Engkau berikan sehingga menyadarkanku, menyadarkannya dan memilih untuk berjuang di jalan kami masing-masing. 

2 hari yang lalu aku semakin yakin atas keputusan yang akan aku ambil. Yakin dan semakin yakin. Hingga akhirnya, malam itu tepat dipenghujung akhir Bulan Mei, kami memutuskan untuk menjalani hidup kami masing-masing. Mungkin kalian semua bingung, singkatnya putus dalam tahap memperbaiki diri menuju Islam yang lebih Syar'i. Kata yang bergaris bawah tersebut selalu aku ulangi, karena aku juga masih sedikit meyakini hatiku. Ya, aku masih meyakini hatiku ini. Agak sulit tapi akan selalu aku coba. 

Terima kasih atas segala waktu dan pengorbananmu untukku. Terima kasih karena selalu disisiku. Terima kasih. Dan maaf, jika mungkin aku menyusahkanmu, maaf. Karena aku juga hanya perempuan biasa yang selalu berfikir dengan cakupan yang berbeda. Dari sini, aku menemukan keindahan hidup. Benar, rencana Tuhan begitu mengagumkan. Sangat mengagumkan. Terima kasih Tuhan. Terima kasih.=))

cc: blog.alfath.web.id
Cute Spinning Flower Pink