September 18, 2012

Renungan Abstrak


Hello bloca...

Long time no post here. Did you miss me? You should to miss me. 
How's your day, dear? Beautiful? Uhm.. I hope so..
I just want to share what I think and I feel inside. I just want to be who I am. No matter what. I will used to bahasa, no english here today :p

Saat aku tiba-tiba teringat dengan kenangan yang selalu tersimpan, merasa merindukan hal-hal yang sepertinya tidak dirindukan oleh orang lain. Saat orang lain menyepelekan hal-hal tersebut, aku hanya bisa tersenyum. Saat itu pula aku memiliki semangat baru yang tidak dimiliki oleh orang lain. Saat itu pula, aku tersenyum manis.. mengingat setiap hal kecil yang sempat aku lalui saat bersamamu. Manis...tapi miris.. 

Aku menutup mataku lalu memahami apa yang aku fikirkan dan menerjemahkan setiap kata yang tak mampu aku pahami. Memahami hati yang sudah lama beristirahat, tidak terluka. Aku tersenyum. Melihat ke sekitarku, menjamah sebuah pulpen lalu mengais masa lalu lewat coretan yang tak berarti. AKU LUPA. Aku sudah berdiri ditempat yang berbeda, tidak disitu lagi. Aku bangkit dan berlalu..

Aku menutup lembar demi lembar kertas yang telah aku coret-coret. Lalu aku merenung, 'Apakah itu cinta?'. Alhasil aku ingat, aku ingat perkataan Ustadz Felix Siauw bahwasanya 'Cinta adalah saat engkau tak ingin pasanganmu disentuh api neraka karena perbuatan maksiat kalian berdua, lalu engkau putuskan'. Subhanallah, aku tersenyum. Berdoa yang terbaik untukku dan seseorang yang pantas untukku. Aku tertawa kecil sambil berkata 'Allah knows what the best for me'. Terkesima dan menatap jalanan yang dibasahi oleh rintik hujan.. 

Basahan air hujan itu mengingatkanku tentang beberapa hal. Membuatku terlena tentang dentangan masa lalu, aku  kembali tertunduk. Berfikir apa yang harus aku lakukan. Lalu aku tersenyum dan hatiku berkata, 'Aku lemah jika aku terombang-ambing oleh masa lalu. Aku adalah orang yang kuat, orang yang bisa mengontrol apa yang harus aku kontrol semestinya. Aku adalah orang hebat'. Harus menjadi orang yang dewasa. Aku adalah tokoh utama dalam setiap peristiwa yang aku lalui.

'Dewasa untuk mendewasakan orang lain, kaya untuk mengakayakan orang lain, sejahtera untuk mensejahterakan orang lain, damai untuk mendamaikan orang lain. Berarti smua berawal dari diri sendiri, kita adalah tokoh utama dalam hidup kita...' Dikutip dari Muhammad Urfan Qintara.

Sepertinya lagi dan lagi. Aku teringat sebuah senyuman yang tak pernah pudar dari ingatanku. Ayah.... Ayah..... Ayah.... Aku merindukan pelukan hangat seorang Ayah. Pelukan yang sulit aku dapatkan dari siapapun. Dia yang begitu dingin ketika aku lihat dan begitu hangat ketika berada disampingnya. Entahlah.. Perasaanku campur aduk disini. Oh ya, seketika aku ingat tentang beberapa hal. Tiba-tiba saja aku teringat tentang Ayah. Tentang artikel terkait yg aku tulis untuk lomba di aksi semangat. Oke ini random tapi penting. Dengan judul, 'Aku mengagumimu, Ayah'. Klik saja judul itu dan komentar, share atau like artikel tersebut. #NyariDukungan haha xD

Terima kasih sudah membaca setiap posting yang aku tuliskan. Ingat, aku tidak sedang memberimu dongeng.. Aku sedang menulis apa yang aku fikir dan rasaka. Sampai jumpa di posing selajutnya :-)

Post a Comment

-Be nice there
-Ask something? Just ask in the box of things
-U smile, I smile

Cute Spinning Flower Pink