November 5, 2012

Segurat Kisah Masa Lalu dan Perasaan Masa Kini


Hello bloca…

Dalam sebuah memori, aku teringat tentang masa indah saat aku selalu tertawa, saat aku selalu merasa nyaman, saat aku tak pernah menangis dan saat itu ialah saat bersama orang yang ku sayangi. Bukan hanya mereka, tapi juga.. kamu.

Memori yang sulit aku lupakan hingga akhirnya aku semakin kehilangan bahagia yang biasanya mudah aku raih. Begitu jauh dari pandangan dan fikiranku sendiri, aku sempat merasa hampa atas apa yang aku rasa, seperti ada yang hilang. Ya, benar, memang ada yang hilang namun aku tak pernah bisa mengerti hal apa yang hilang saat ini. Setengah sadar, aku menghela napasku. Aku memutar ingatanku diawal 2011, semua itu terasa begitu sempurna saat Tuhan memperbolehkan aku untuk jatuh cinta lagi.

Aku hanya mencoba melupakan apa yang selalu aku rindukan. Menguburnya dalam-dalam bersama memori masa lalu. Aku hanya tidak ingin menghabiskan waktuku untuk merindukan hal yang tak pernah dirindukan dirinya. Aku tersenyum kaku. Memaksa bibirku untuk berkata ‘Aku bahagia’, selalu bersikap dewasa dan ceria. Tak ada seorangpun yang megetahui bagaimana rapuhnya aku saat ini, betapa buruknya perasaanku. Inilah keahlian wanita, ‘Selalu berkata dan bertindak yang berbeda dengan isi hatinya’. Tidak munafik, aku sempat berharap bias hidup dimasa lalu, masa yang selalu membuatku tersenyum bahagia. 

Aku membuka sebuah album kenangan yang aku ciptakan sendiri. Begitu banyak kenangan romantis antara aku dan dia, dulu. Aku berdecak kagum dengan suasana natural yang tergambar dalam foto yang selalu membuatku merindukan sosok itu. Sangat natural dan menyayat hatiku saat ini. Itulah kenangan, semakin dalam dikupas akan semakin dalam pula luka basah itu terbuka, semakin menyakitkan dan semakin dirindukan. Aku tersenyum tipis. ‘Fuih….’

‘Together..together…I wanna show you my heart’s also true..especially for you..’ Ya lagu itu selalu terekam jelas dibenakku. Semakin menyayat seuasana hatiku yang klise. Tak jelas. Hening. Aku diam, berdecak kagum dengan hati dan fikiranku. Hatiku seperti baja yang semakin merasa sakit akan semakin kuat dalam menerima semua kenyataan hidup ini, fikiranku semakin tajam menerima semua pesan dan gambaran tentang masa sekarang lalu membuka jalanmemori masa lalu dan berharap untuk masa depan. Aku semakin rapuh dengan memori yang selalu membekas dihati ini. Tak ada semangat baru. Yang aku tau, aku memiliki prinsip baru yang tak orang tau, sisi terjauh dari diriku, bayangan masa depan.

Matahari semakin menarik perhatianku untuk terbangun dari masa lalu, menarikku ke dalam kenyataan hidup saat ini, menggodaku untuk selalu tersenyum riang sama sepertinya, selalu menyinari dunia. Aku terdiam terpaku tentang apa yang aku bayangkan. Ketika aku sedih, hanya aku yang mampu menghibur diriku sendiri. Ketika aku bahagia, hanya aku yang mengerti begitu indahnya duniaku saat itu. Ketika aku merasa tertatih, hanya aku sendiri yang mampu menopang sakitnya pilu dunia. Ketika aku berdiri dan jatuh, aku juga yang mencoba bangkit dan berjalan lagi. Tak ada orang lain, ya hanya aku, aku seorang diri.

Sempat merasa kesal karena aku merasa diriku berubah menjadi sangat pendiam dan tertutup. Mencoba menyembunyikan semua yang aku rasakan. Akupun merasa khawatir, aku hanya takut aku tak bias mengontrol emosi dan akhirnya meledak.. hancur.. dan tak tersisa. Aku hanya takut kehilangan aku yang ceria. Perlahan tapi pasti, aku mencoba mengubah pola pikirku menjadi lebih baik lagi. Aku ingat wajah bijaksana Ayahku, aku sangat mencintainya. Aku ingat seorang psikolog yang berkata bahwa kedekatan seorang anak dengan ayahnya akan mempengaruhi masa depan anak tersebut menjadi lebih baik, khususnya untuk anak perempuan.

Senyumku mengembang. Ayahku adalah inspirasi yang tak terhingga. ‘Ayah.. ayah… ayah… ayah..’ aku mengulangi kata ‘Ayah’ hingga tak terdengar oleh telingaku dan hanya bias didengar oleh hatiku. Aku tersenyum simpul. Aku kembali memfokuskan diriku yang nyaris hilang tak tersisa. Mencoba menjadi gadis periang yang tak bias ditebak oleh orang lain, gadis misterius kesayangan ayah. 

Tiba-tiba saja saat semuanya terasa baik, aku teringat sosok yang masih begitu akrab dengan hatiku. Ya Tuhan.. Aku begitu merindukannya. Tidak munafik, itulah kebenaran yang aku rasakan, aku hanya merasakannya dan tak pernah mencoba untuk mengatakannya. ‘I will be waiting for you.. here inside my heart.. I am the one who wants to love you more… ‘
Ya, hanya kalimat itu yang benar-benar mewakili perasaanku saat ini. Entah mengapa, semakin aku mencoba melupakannya, aku semakin merasa sakit. Semakin aku merasa sakit, aku semakin ingin bahagia dengannya. ‘Semakin aku melihat masa lalu, semakin tak menentu yang aku rasa…’ Ya begitulah kutipan Adera Ega dari lagunya yang berjudul Lebih dari Indah.

Lebih dari sebuah kata yang aku tuliskan kali ini. Benar, aku merindukanmu tapi aku tidak akan pernah mengatakan rinduku ini kepadamu. Setidaknya, sampai nanti saat aku bisa mengontrol emosi dan perasaanku. Saat aku benar-benar pantas untuk berbicara hal ini terhadapmu. Semoga Tuhan selalu merindhoi apa yang aku rasa dalam batas yang sudah jelas. Tuhan, terima kasih atas perasaan indah ini, aku akan mencoba menjaganya sesuai dengan yang Engkau minta kepadaku selaku hambaMu.

2 comments:

-Be nice there
-Ask something? Just ask in the box of things
-U smile, I smile

Cute Spinning Flower Pink